Kawasan Pantai Jimbaran tampak dipenuhi sampah musiman seperti kayu dan plastik. Hal ini disebabkan musik penghujan yang membawa dampak tidak hanya pada cuaca, tetapi juga pada kebersihan pesisir pantai. 

Sejak dua bulan terakhir, sampah-sampah tersebut terus menumpuk dan diperkirakan akan terus berlanjut hingga Maret mendatang. Untuk menangani masalah ini, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung telah menurunkan puluhan petugas pembersih pantai setiap harinya.

Menurut Gede Kariartawan, salah seorang petugas pembersih pantai, rata-rata sekitar 20 ton sampah berhasil dikumpulkan setiap hari dari pesisir pantai Jimbaran. 

"Kami bekerja keras untuk membersihkan sampah ini setiap hari, mengingat volumenya yang cukup besar," ujar Gede saat ditemui di lokasi, Sabtu (7/12/2024).

Putu Suke Ariama, koordinator pengawas lapangan wilayah Kuta Selatan, menambahkan bahwa fenomena ini memang merupakan bagian dari siklus musiman yang sering terjadi setiap tahun. Meskipun demikian, pihaknya berusaha maksimal agar pantai tetap bersih dan nyaman bagi pengunjung.

Wisatawan seperti Parlin Astipuan asal Jakarta mengaku merasa terganggu dengan keberadaan sampah di pantai. Namun, ia memaklumi kondisi tersebut, mengingat fenomena ini merupakan hal yang biasa terjadi setiap musim hujan. 

"Mengganggu memang. Tapi bagaimana lagi, inikan musimnya sehingga sampah ini sampai kesini," ungkap Parlin.