Diduga Kematian Tak Wajar, Remaja Australia Ditemukan Tewas di Dasar Kolam Renang Greenlot Residence, Badung
Remaja asal Australia, ACL ditemukan tewas di dasar kolam renang Greenlot Residence, Banjar Dukuh Sengguan, Desa Munggu, Mengwi, Badung, pada Kamis, 22 Agustus 2024.
GOOGLE NEWS
BERITABADUNG.ID, KUTA UTARA.
Remaja asal Australia, ACL ditemukan tewas di dasar kolam renang Greenlot Residence, Banjar Dukuh Sengguan, Desa Munggu, Mengwi, Badung, pada Kamis, 22 Agustus 2024.
Kejadian ini menyisakan duka mendalam bagi orang tua korban khususnya sang ibu berinisial AJL. Kuasa hukum keluarga korban, Bayu Pradana dan Oka Wijana menjelaskan awal mula peristiwa ini terjadi.
"Kejadian ini awalnya terungkap ketika seorang penghuni tempat tersebut, seorang warga Rusia berinisial I, sekitar pukul 18.00 WITA melihat tubuh ACL di dasar kolam. I langsung bergegas memanggil petugas keamanan setempat, WM, untuk memberikan pertolongan," ungkap Bayu Minggu (30/9).
Sekitar pukul 18.30 WITA, tubuh ACL katanya berhasil diangkat dari kolam renang oleh WM. Ayah korban, SL, yang saat itu berada di lokasi, segera mencoba melakukan resusitasi jantung paru (CPR) sembari menunggu kedatangan ambulans.
Namun, bantuan medis yang ditunggu tidak kunjung tiba hingga pukul 19.30 WITA, memaksa SL membawa putranya ke klinik terdekat. ACL kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Siloam, di mana ia dinyatakan meninggal dunia.
Keluarga korban, terutama ibunya, AJL, ungkapnya mendesak adanya penyelidikan mendalam terkait kematian putranya.
"AJL mengungkapkan bahwa terdapat banyak kejanggalan, terutama keputusan ayah korban, SL, yang segera mengkremasi jenazah ACL tanpa persetujuannya," papar Bayu.
Oka Wijana menambahkan bahwa, AJL berkeinginan membawa jenazah ke Australia untuk dilakukan otopsi dan pemeriksaan toksikologi, namun kremasi sudah dilakukan di Krematorium Mumbul, Kuta Selatan, pada Sabtu, 24 Agustus 2024.
"Tidak ada rekaman CCTV di lokasi," keluhnya.
Pihaknya menuding minimnya catatan medis dari tempat retret psikoterapi yang dikunjungi ACL sebelum kejadian. Hingga saat ini, kata Oka Kepolisian Bali belum menemukan bukti yang signifikan terkait penyebab kematian ACL.
Bayu Pradana dan Oka Wijana, menekankan pentingnya pengungkapan awal mula kasus ini secara terbuka dan menyeluruh.
Mereka berharap polisi dapat memberikan penjelasan yang jelas untuk mengungkap kebenaran di balik kematian yang dinilai janggal oleh keluarga.
"Kami ingin kepastian dan kejelasan. Ada banyak hal yang tidak terjelaskan di awal kasus ini, dan kami percaya kematian ACL bukan sekadar kecelakaan," ujar Bayu dan Oka Wijana.
Editor: Aka Kresia
Reporter: Tim Liputan