HUT Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Bali ke-74 diharapkan senantiasa menjunjung rasa persaudaraan, kekeluargaan dan rasa solidaritas yang semakin baik serta semakin meningkat dari keluarga besar pencak silat dari berbagai aliran perguruan silat.

Hal itu disampaikan Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Bali, Ketut Suiasa, Sabtu (28/5) di Badung.

"Berharap di ulang tahun ke-74 semoga tuhan memberkati dan melapangkan jalan dan segala rintangan dihadapi dapat dilalui dengan baik. Bahkan kedepan diharapkan akan semakin mempertebal tingkat rasa kebersamaan, dan kekeluargaan," paparnya.

Ia juga berharap komitmen untuk mewariskan bahkan mengembangkan dan melestarikan warisan budaya melalui seni pencak silat dapat diteguhkan kembali.

"Karena ini merupakan kekayaan yang kita miliki, dan kekayaan telah diwariskan oleh leluhur kita terdahulu," katanya.

Ia mengatakan ke depan seni pencak silat harus mampu dikembangkan jika tidak ingin dikalahkan dengan olah raga saat ini yang cenderung modern. 

"Jadi, moderenisasi ini kita berharap tidak mengalahkan satuan dari psikologis kultur dari pencak silat kedepan," sebutnya.

Hal tersebut merupakan tantangan sehingga pencak silat kedepan tetap menjadi olah raga yang masih digeluti dan digemari para generasi muda.

"Pencak silat ini adalah, olahraga prestasi tentu kami berharap pencak silat menjadi olahraga semakin ke depan. Dan di Bali dapat meraih prestasi-prestasi yang kita banggakan dan dapat memberikan nama baik daerah masing-masing. Termasuk memberikan nama baik Bali skala nasional bahkan, dapat membawa negara Indonesia ke kancah internasional nantinya," pungkas Suiasa.