Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kerobokan, Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Bali menggelar razia gabungan bekerjasama dengan Kodim 1611/Badung, Polres Badung, dan BNN Kabupaten Badung, untuk melakukan penggeledahan pada kamar hunian sekaligus tes urine terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

Kepala Lapas Kerobokan, RM. Kristyo Nugroho mengatakan, bahwa penggeledahan ini merupakan implementasi instruksi dari Plt. Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas) terkait 3 Kunci Pemasyarakatan Maju, meliputi Deteksi Dini, Berantas Narkoba dan Sinergi dengan Aparat Penegak Hukum + Back to Basic. 

Kalapas mengapresiasi petugas yang melakukan razia gabungan di Lapas Kerobokan hal ini kata dia, menunjukan bahwa sinergitas antar aparat penegak hukum sudah semakin kuat.

"Lakukan penggeledahan secara cermat dan teliti, tetapi tetap lakukan pendekatan secara humanis. Ini merupakan komitmen kita dalam mewujudkan Lapas Kerobokan Zero Handphone, Pungli dan Narkoba (Halinar)", tegas Kalapas.

Kegiatan dilanjutkan dengan melakukan razia/penggeledahan pada kamar hunian oleh personil gabungan dan tes urine bagi warga binaan. 

Selama kegiatan razia berlangsung, katanya petugas memeriksa secara cermat dan teliti setiap sudut kamar hunian guna memastikan tidak adanya barang-barang terlarang yang dapat mengakibatkan gangguan keamanan dan ketertiban.

Sementara itu, dari pemeriksaan tes urine yang dilakukan secara acak terhadap warga binaan seluruhnya menunjukkan hasil "NEGATIF".

Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Bali, Pramella Yunidar Pasaribu menyampaikan apresiasi atas upaya yang telah dilakukan Kalapas Kerobokan beserta jajaran. Hal ini menunjukan bahwa sinergitas antara instansi pemerintah sudah semakin solid.

“Tentu kami tegak lurus terhadap komitmen dan tujuan dalam membersihkan Lapas dari indikasi pelanggaran di Lingkungan Kanwil Kemenkumham Bali," tandas Kakanwil.

Pihaknya mengapresiasi kepada personil dari TNI/ Polri dan BNNK yang telah membantu terlaksananya kegiatan ini”, terang