search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Usaha Krupuk Babi di Darmasaba Rambah Pasar Luar Daerah
Kamis, 28 April 2022, 22:00 WITA Follow
image

beritabali/ist/Usaha Krupuk Babi di Darmasaba Rambah Pasar Luar Daerah.

IKUTI BERITABADUNG.ID DI

GOOGLE NEWS

BERITABADUNG.ID, ABIANSEMAL.

Usaha krupuk babi I Gede Ngurah Adnyana di Banjar Gulingan, Darmasaba, Badung merupakan warisan dari keluarga sebelumnya hingga saat ini masih tetap dijalankan.

Ia mengaku baru 1,5 tahun memulai usaha kerupuk kulit babi yang sebelumnya hanya berternak dan memotong Babi.

Pesanan sebelumnya hanya dari daerah Bali, tetapi sejak adanya media sosial dan menu produk diunggah untuk membantu pemasaran, kini krupuk kulit babinya mulai dikenal sampai ke luar Bali.

"Ada yang memesan sampai Jakarta, Surabaya, Bandung bahkan dari daerah Irian Jaya atau Papua", katanya sembari mengatakan meski pandemi, ia tetap mendapat pesanan.

Hal tersebut tentu disebabkan karena inovasi produk olahan terus diupayakan dilakukan sehingga usaha ini masih dilirik pasar.

Sejak produknya merambah pasar luar Bali, jumlah pesanannya lumayan tinggi hingga mencapai  300 kg lebih kilo per hari.

"Jika dibandingkan pasar lokal Bali, pesanan paling banyak 150 kg perhari sedangkan saat ini pesanan datang dari luar Bali bisa mencapai 300 kg per harinya," ujarnya.

Jenis pesanan konsumen yang ditawarkan beragam ada yang dalam bentuk setengah matang (Aluman) atau telah menjadi krupuk babi.

"Kami tawarkan dalam bentuk setengah matang ada juga telah menjadi krupuk. Maka itu, saat saat pengiriman perlu diperhatikan baik untuk produk olahan aluman atau yang menjadi krupuk," sebutnya.

Adnyana menambahkan usahanya sebagian juga masih melayani para pedagang selain perorangan yang akan dijual kembali dalam jumlah banyak.

Terkait bahan baku, kata dia, sementara masih mudah diperoleh. Selain melakukan pemotongan babi sendiri, jika seandainya kekurangan dapat dicari di sejumlah peternak babi di sekitar desa.

Sedangkan kendala yang dihadapi dalam pengolahan industri krupuk babi, saat ini adalah harga minyak yang naik di pasaran.

Karena, sebutnya, dalam sekali mengoreng ratusan kilo kulit Babi menghabiskan minyak goreng sebanyak 5 jerigen minyak goreng degan voluem 20 liter per jerigen.

"Selain harga, juga masih agak sulit mencari minyak goreng dalam jumlah banyak," sebut Adnyana.

Editor: Robby Patria

Reporter: Kontributor Badung



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabadung.id di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Badung.
Ikuti kami