search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Harmonisasi Hubungan Manusia dengan Alam Melalui Konsep Permakultur 
Kamis, 11 Februari 2021, 21:30 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABADUNG.ID DI

GOOGLE NEWS

BERITABADUNG.ID, ABIANSEMAL.

Sebagai kawasan wisata strategis, rupa Bali saat ini telah didominasi oleh berbagai bentuk pengalihfungsian lahan yang berkedok pada pengembangan mutu pariwisata yang kurang seimbang dengan minat untuk menerapkan konsep yang mengacu pada kelestarian alam. 

Untuk mengatasi kekhawatiran tersebut, saat ini telah muncul berbagai gagasan futuristik yang dikembangkan sebagai upaya keberlanjutan bagi ketersediaan pangan karena pada dasarnya akan membutuhkan usaha yang lebih sulit untuk mengembalikan fungsi lahan seperti sedia kala di tengah masifnya arus pariwisata.

Dikutip dari situs resmi Yayasan Idep, permakultur bermakna dua hal, yakni permanen agrikultur dan permanen kultur. Permanen agrikultur merupakan pengelolaan pertanian dan peternakan yang berorientasi pada peningkatan kualitas, hasil, dan pendapatan yang berkesinambungan, sedangkan permanen kultur diartikan sebagai upaya dalam pelestarian budaya dan lingkungan

"Permakultur ini dapat dikatakan sebagai suatu usaha yang bertujuan untuk memaksimalkan keadaan lingkungan untuk menyediakan kebutuhan pangan," terang Putu Adhi selaku masyarakat Petang yang telah menerapkan konsep permakultur.Jadi, secara sederhana konsep permakultur berbicara mengenai penyatuan antara alam dan manusia yang hidup berdampingan dalam sebuah proses untuk mencapai kehidupan berkelanjutan. 

Konsep permakultur membutuhkan perencanaan awal yang sifatnya lebih terstruktur serta penyesuaian dilakukan bergantung pada kondisi serta nilai-nilai budaya suatu tempat. Menariknya, permakultur tidak membutuhkan lahan yang luas untuk dapat menghasilkan berbagai variasi hasil pangan. Oleh karena itu, tiap pihak yang tergabung dalam skala kecil seperti rumah tangga dapat menerapkan konsep permakultur pada tempat tinggal masing-masing. 

"Siapa saja boleh menerapkannya, asalkan memiliki tanggung jawab dan siap memulai konsep atau gaya hidup yang baru sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam permakultur," tambahnya. Bagi Anda yang sekiranya tertarik untuk menerapkan konsep permakultur bisa dilakukan dengan menerapkan hal-hal sederhana terlebih dahulu secara rutin, seperti berikut ini:

1. Menyadari apa yang sebenarnya Anda butuhkan atau dalam kata lain menghindari gaya hidup konsumtif, serta mulai menerapkan konsep zero waste.

2. Memahami konsep permakultur dari  berbagai referensi dan sumber bacaan kredibel.

3. Memprediksi serta menyiapkan keseluruhan penggunaan lahan yang akan digunakan.

4. Bereksplorasi dalam menetapkan tujuan terkait bagiamana isi desain permakultur yang dikehendaki.

5. Menyiapkan variasi bibit yang hendak digunakan dan disesuaikan dengan kondisi serta nilai-nilai budaya suatu tempat

6. Disarankan untuk menerapkan konsep permakultur skala kecil (rumah tangga) terlebih dahulu untuk bisa membaca situasi dan hasil yang diterima pada akhir tahap percobaan awal.

Editor: Robby Patria

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabadung.id di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Badung.
Ikuti kami