Managing Director The Nusa Dua atau ITDC, IGN Ardita belum lama ini di Badung mengatakan, Program Work From Bali (WFB) sebenarnya telah dimulai sejak awal bulan Juni lalu.

Beberapa diantaranya,sudah melakukan kegiatan tim building, seperti berolahraga, bersepeda dilakukan di dalam kawasan dan ke luar kawasan Nusa Dua.

"Memang sudah ada beberapa kementerian lembaga dan BUMN yang melakukan kegiatan di Nusa Dua dalam rangka WFB. Tapi jumlahnya belum terlalu banyak, sebab kegiatan itu bisa juga dilakukan di daerah lain, seperti Kuta, Jimbaran, Ubud, Sanur. Agenda setting kegiatan mereka tentu berbeda-beda," jelasnya.

Berdasarkan data diperoleh, selama bulan Juni 2021, tercatat ada lebih dari 3.000 orang yang melaksanakan program WFB di kawasan The Nusa Dua. Dalam setiap kegiatan diselenggarakan memiliki jumlah peserta yang bervariasi, dengan senantiasa mengacu pada prokes yang berlaku dan pembatasan jumlah peserta.

Rentang waktu berkegiatan di Nusa Dua juga cukup bervariasi, yaitu dalam rentang 3 sampai 5 hari dan tentunya menginap di akomodasi di dalam kawasan. Untuk di bulan Juli mendatang, masih melakukan pendataan dan melihat berapa kegiatan yang bisa dilaksanakan Kementerian lembaga nantinya di Nusa Dua. 

"Kami harap kegiatan semacam itu juga bisa diikuti oleh perusahaan swasta nasional yang ada di Indonesia. Sehingga hal itu akan semakin mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan kondisi perekonomian Bali," ucapnya.

Untuk di kawasan Nusa Dua, pihak kampus rutin melaksanakan acara wisuda. Tentunya dengan mengedepankan prokes dan rekomendasi Satgas Covid-19. Dalam upaya menggairahkan kondisi pariwisata di Nusa Dua, pihaknya akan mengkaji beberapa event rutin yang biasanya diselenggarakan di Nusa Dua, seperti Nusa Dua Fiesta, Bali Blues Festival, dan Internasional Run. Dimana tahun lalu event tersebut memang tidak dilaksanakan. 

"Selain itu pihaknya juga berencana menggiatkan wellness tourism di kawasan Nusa Dua, dengan mengemas Pulau Nusa Dharma sebagai tempat yoga dan meditasi," pungkasnya.