Penjualan "Guungan" Ayam Aduan di Bringkit Merosot Tajam
GOOGLE NEWS
BERITABADUNG.ID, MENGWI.
Dari mulai gelaran tajen dilarang ditambah adanya Covid-19, akhirnya secara tidak langsung memberi dampak pada usaha penjualan guungan dan kiso atau dikenal kurungan atau sangkar ayam aduan di daerah Bringkit, Badung. Penurunan penjualan dikatakan rata-rata mencapai 50 persen.
Salah satu pedagang, Ibu Tina, Banjar Menak Bringkit, Kecamatan Mengwi, Badung mengaku memang ada penurunan permintaan sangat drastis sejak dilarangnya tajen. Akan tetapi, setelah beberapa bulan jalan sejak ada pelarangan tersebut masih ada sedikit yang memebli.
Kemudian sejak merebaknya Pandemi akhirnya membuat semakin ikut menurunnya penjualan guungan tersebut.
"Dari sejak Corona, Tajen juga tidak ada. Ya, tentu penjualan ikut menurun drastis akhirnya," katanya.
Biasanya sebelum Pandemi rata-rata 25 guungan per hari dapat terjual akan tetapi, saat ini penjualan bisa dikatakan tidak menentu per harinya.
"Penghobi ayam aduan biasanya yang membeli sebelumnya. Akan tetapi, saat ini perhari tidak dapat ditentukan berapa bisa menjualnya," keluhnya.
Melihat kondisi tersebut pembelian ke pengerajin guungan terpaksa dikurangi juga. Jika dilihat sebelumnya, dalam dua minggu sekali memesan 250 buah. Akan tetapi saat ini 2 sampai 4 bulan baru menggambil ke para pengrajin di Buleleng kurang lebih hanya 100 buah saja.
Kemudian pedagang lain dengan jenis barang dagangan yang sama, Nyoman Sukadana mengatakan, memang ada penurunan penjualan sejak pandemi merebak biasanya dalam per hari mampu menjual puluhan Guungan akan tetapi saat ini tidak dapat ditentukan berapa laku terjual.
"Ya,menurun penjualan kurang lebih mencapai 50 persen," ujarnya.
Editor: Robby Patria
Reporter: Tim Liputan