Travel bodong diduga masih beroperasi mengangkut penumpang di pinggir jalan tanpa masuk ke Terminal Mengwi, Kabupaten Badung.

Kondisi itu meresahkan beberapa pelaku penjual tiket perjalanan bus tujuan luar Bali. Hal tersebut menjadi salah satu faktor penyebab sulitnya mendapat penumpang di terminal. Akhirnya berdampak ke penjualan tiket Bus.

"Tentu praktek tersebut (travel bodong) masih ada khususnya mengangkut penumpang tujuan ke luar Bali pada malam hari di pinggir-pinggir jalan," jelas salah satu agen penjualan tiket bus tujuan luar Bali, Nela Alkab.

Harga diambil travel bodong juga jauh dari harga normal penjualan tiket Bus yakni bisa mencapai 50 persen lebih murah dari harga normal penjualan tiket.

"Mereka berani mengambil lebih murah misal, kita menjual harga tiket Rp 150 ribu mereka berani mengangkut penumpang dengan harga Rp 100 ribuan per orang," cetusnya.

Apalagi menjelang Lebaran sepengetahuannya, semakin banyak travel bodong beroperasi menjelang malam hari.

"Ya, semakin bertambah dan bertambah saja jelang Lebaran ini. Terkadang ada sampai mangkal di depan terminal Mengwi ini juga. Meskipun terkadang ada petugas di terminal," ujarnya.

Dengan kondisi tersebut Dirinya sangat berharap kepada Pemerintah terkait agar segera dapat menertibkan travel-travel bodong tersebut. 

Selain itu, sepinya penumpang di terminal Mengwi disebabkan juga karena, posisi terminal terlalu jauh sehingga, kondisi tersebut malah dimanfatkan oleh travel bodong untuk terus beroperasi.