Krama Lebih Memilih Kremasi, Permintaan Bade Ngaben Turun
GOOGLE NEWS
BERITABADUNG.ID, MENGWI.
Sebagian besar krama Bali saat ini memilih melakukan kremasi daripada melakukan upacara ngaben, memberi dampak signifikan pada pengrajin Wadah atau Bade.
Kondisi tersebut sangat dirasakan salah satu pengrajin Wadah yang membuka usaha di daerah Banjar Delod Seme, Desa Kekeran, Mengwitani, Badung, Ketut Bagia, saat ditemui langsung di tengah aktivitasnya mengerjakan bade.
"Ya,memang sangat berpengaruh pada permintaan Bade saat Pandemi ini karena pelaksanaan ngaben tidak begitu banyak orang melakukan dikarenakan akan menimbulkan keramaian," jelasnya, Sabtu,(4/9).
Dalam kondisi seperti saat ini, kata dia, krama lebih cenderung memilih melakukan kremasi pada jenazah sehingga permintaan Wadah secara langsung ikut berdampak.
"Menurunlah, apalagi sekarang sebagian besar krama lebih memilih kremasi.Dengan kondisi tersebut membuat permintaan wadah menggalami penurunan mencapai 50% dibandingkan sebelumnya," ujarnya.
Saat pesanan masih lancar, ia mengaku sempat menerima pesanan dari beberapa daerah mulai dari Mambal, Samu, Kediri, Abiantung bahkan sampai melayani pesanan ke Nusa Penida dan ke Lombok.
Pengrajin yang mengaku telah berkecimpung selama 12 tahun memuat Wadah ini menambahkan, harga rata-rata bade yang dipesan krama beragam mulai dari Rp1,5 juta atau lebih. Tentu, lanjutnya, semua tergantung dari payas masing-masing Wadah tersebut.
"Sebelumnya sampai kewalahan dalam melayani pesanan dengan variasi pilihan harga dan payas," ucapnya.
Meskipun sepi pesanan, Bagia mengaku tetap semangat beraktivitas untuk menambah stok di tempat usahanya tersebut.
Editor: Robby Patria
Reporter: Kontributor Badung