search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Peternak Anjing Ras di Petang Mengaku Tidak Terpengaruh dengan Kondisi Pandemi
Kamis, 3 Juni 2021, 16:50 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABADUNG.ID DI

GOOGLE NEWS

BERITABADUNG.ID, ABIANSEMAL.

Dampak pandemi tidak membuat seluruh sektor terpuruk, seperti contohnya peternakan anjing ras jenis Siberian Husky.

Menurut salah satu peternak Owz Bali Kennel, I Gusti Ngurah Januari Arta di Desa Hetasan, Banjar Getasan Tengah No 21, Petang, Badung, Rabu (2/6) menyampaikan, tidak terlalu berpengaruh dengan dampak pandemi karena masih ada pesanan yang inden hanya untuk mendapat anakan dari jenis anjing Siberian Husky tersebut.

"Untuk saat ini, di Kennel (pembiakan-red) saya tidak terlalu terpengaruh oleh kondisi Pandemi karena, masih ada memercayai hasil breedingan di sini. Bahkan di masa Pandemi ini masih ada yang inden anakan siberian husky. Disini saya bukan sekedar untuk bisnis jual beli anjing ras siberian husky saja tapi juga harus menjaga qualitas hasil breedingan, walau di masa pandemi dan ekonomi yang sedikit lemah seperti sekarang ini," bebernya.

Ia menceritakan pertama kali awal beternak pada tahun 2008 mempunyai 1 ekor indukan betina Siberian Husky dan beberapa indukan ras lain. Akhirnya, ia memutuskan untuk berdiri di 1 ras anjing saja yaitu Ras siberian Husky."Sekarang saya mempunyai 16 ekor anjing terdiri dari 10 pejantan dan 6 betina  Ras siberian Husky," ujarnya.Dikatakannya, jika dilihat dari penurunan minat saat ini pasti ada karena di setiap anjing ras itu pasti ada masa-masanya.

"Tetapi tidak terlalu drastis sekali penurunannya kalau yang saya rasa di kennel saya palingan skitar 30%. Intinya tetep jaga kualitas dari anakan itu sendiri dan bukan kuantitas (hasil penjualan). Permintaan jika dilihat sampai saat ini bisa datang dari kalangan apa saja, karena ini masalah hobi, ada orang lokal Bali, bule bahkan ada orang luar Bali," bebernya.

Terkait penyediaan pakan selama masa Pandemi, ia mengatakan hal itu tentu harus pintar mengatur keuangan. Misalnya, dari hasil 'breeding' dan pemacakan pejantan itu disimpan untuk biaya pakan. "Saat indukan lahiran, disana kita harus betul-betul punya waktu full menjaga saat lahiran dan merawat anakanya," ujarnya.

Dirinya menambahkan, untuk masalah harga tergantung dari bibit dan bobot anakan itu sendiri, karena Bloodline dari indukan itu sendiri juga  menentukan harga jual dari Ras siberian Husky."Harga anakan kisaran Rp4,5 juta sampai Rp10 juta bahkan sampai lebih," tutupnya.

Editor: Robby Patria

Reporter: Kontributor Badung



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabadung.id di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Badung.
Ikuti kami