Dalam upaya mengantisipasi arus balik pascahari Raya Idul fitri terjadi di tengah Pandemi ternyata di Desa Dalung, Kuta Utara, Badung telah melakukan langkah dan upaya antisipasi. 

Salah satunya dengan cara memperketat pengeluaran surat jalan bagi para penduduk pendatang yang berkeinginan akan mudik jika tidak dilengkapi dokumen yang kuat.

Hal tersebut penting dilakukan dalam upaya mengantisipasi arus Balik pasca Hari Raya Idul fitri agar jangan menimbulkan penyebaran maupun klaster Covid-19 baru. Hal itu disampaikan Sekretaris Desa Dalung I Made Trimayasa, Jumat,(21/5) di Dalung.

"Sebelumnya masyarakat yang akan melakukan mudik jelang hari Raya Idul fitri khususnya warga luar Bali berada di wilayah Kelurahan Dalung tetap dilakukan pembatasan. Ketika ada masyarakat luar Bali yang berkeinginan akan mudik jika tidak didukung dengan dokumen yang kuat maka surat jalan tidak diberikan," ujarnya.

Jika dilihat saat itu, menurutnya, kurang lebih ada sebanyak 5 orang telah diberikan surat sedangkan beberapa lagi telah dilakukan penolakan karena tidak tepat.

"Tentu dalam hal ini ada kekhawatiran saat nanti mereka balik dari mudik di kampung halaman kembali ke sini. Ini menjadi antisipasi jangan sampai saat datang kembali malah akan menimbulkan polemik. Apalagi saat ini disinyalir di daerah Jawa Timur terdeteksi virus Covid-19 yang baru," katanya.

"Semua kami lakukan tentu dalam upaya mengantisipasi kedatangan orang luar Bali khususnya. Dalam hal ini,Kami telah melapor kepada Dinas terkait dan telah dilakukan koordinasi langsung dengan Bupati Badung," jelasnya.

Sehingga, dalam hal ini ada sinergi antara Pemerintah Badung dengan Pemerintah yang menjadi kewenangan misal di Negara dan Karangasem. Hal tersebut penting dilakukan melihat daerah Dalung berada di tengah-tengah dan menjadi perlintasan."Daerah tersebut adanya pelabuhan dengan adanya masyarakat keluar masuk Bali," cetusnya.