Jero Bayu Gendeng Ramal Gempa Karangasem
GOOGLE NEWS
BERITABADUNG.ID, KUTA.
Gempa bumi yang mengguncang Bangli dan Karangasem pada Sabtu (16/10) dini hari, menyimpan sejumlah hal-hal misterius.
Itu diungkap peramal asal Klungkung, Bali, Jero Master Made Bayu alias Jero Gendeng. Salah satunya, ia menyebutkan adanya perbedaan ramalan gempa tersebut dalam sejumlah literatur kuno Bali.
Ramalannya justru berseberangan. Menurut Lontar Rongga Senggara Bumi, gempa bumi itu terjadi pada sasih kelima bermakna Ida Betara Tedun, kemakmuran dan tanaman menghasilkan.
"Ada acuan lain yang bertentangan, yaitu sasih kelima tertulis Hyang Iswara Meyoga. Jadi pikiran orang menjadi kacau, bimbang dan banyak orang sakit, banyak orang berbuat tidak baik," ujarnya Sabtu petang.
Sementara, ditelisik dengan ramalan Bayu Gana, Jro Bayu menyebut gempa ini menjadi momentum refleksi bersama, bahwa hal-hal yang baik dimulai dari hal-hal buruk.
Kata dia, berdasarkan numerologi, angka 4.18 yang merupakan waktu kejadian menunjukkan hal serupa. Yakni angka di bawah lima, menandakan sesuatu awalnya buruk jadi baik ke depannya.
"Banyak kerumitan, namun lambat laun jadi baik dan ada solusi. Kepada para pemimpin, juga harus sabar. Masalah-masalah yang muncul harus dibahas dengan hati tenang dan sabar.
Kesimpulannya, ada sisi baik dan sisi buruknya," ujar Jro Bayu.
Sesungguhnya gempa ini bukan jatuh pada hari sabtu, Saniscara kliwon. Tapi jumat, Sukra Wage, sehingga meramal peristiwa ini membutuhkan banyak literatur.
Editor: Robby Patria
Reporter: Kontributor Badung