Gempa M4,8 Karangasem, Ini Penjelasan BMKG
GOOGLE NEWS
BERITABADUNG.ID, KUTA.
Gempa bumi tektonik dengan kekuatan magnitudo 4,8 terjadi di daerah Karangasem dan sekitarnya pada Sabtu (16/10) terjadi pada pukul 04.18.23 WITA.
Dari hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa, Episenter gempa terletak di koordinat 8,32° LS; 115,45° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 8 km barat laut Karangasem, Bali pada kedalaman 10 km. Hal itu disampaikan, Sub Koordinator Bidang Pengumpulan dan Penyebaran BBMKG Wilayah III, Yohanes Agus.
"Dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal. Ada kemungkinan akan terjadi gempa bumi lagi di kemudian hari, namun kita tidak dapat mempredikasi kapan waktu terjadinya," katanya, Sabtu (16/10) di Badung.
Adapun dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Karangasem, Denpasar dan Lombok Utara IV MMI. Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi, Lombok Timur, Lombok Tengah, Lombok Barat, dan Mataram III MMI Getaran dirasakan nyata dalam rumah.
Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempa bumi tektonik menunjukkan bahwa, gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.
"Gempa bumi Susulan hingga hari Sabtu, 16 Oktober 2021 pukul 4:42 WITA, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 2 aktivitas gempa bumi susulan aftershock dengan M3,8 yang dirasakan di Karangasem III MMI dan M=2,7,"paparnya.
Dirinya berharap, khususnya kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selain itu, agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangungan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tutupnya.
Editor: Robby Patria
Reporter: Kontributor Badung