search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pura Dalem Meranggi Diyakini "Bares" untuk Mohon Keturunan
Kamis, 15 Juli 2021, 21:45 WITA Follow
image

beritabali/ist/Pura Dalem Meranggi di Sibang Kaja, Abiansemal.

IKUTI BERITABADUNG.ID DI

GOOGLE NEWS

BERITABADUNG.ID, ABIANSEMAL.

Menurut penuturan Pemangku Dalem Meranggi, I Gusti Ngurah Darma, Ida Sesuhunan yang melinggih atau berstana di Pura Dalem Meranggi Banjar Saren, Desa Sibang Kaja, Kecamatan Abiansemal, Badung dikenal "bares" atau murah hati.

Terutama jika ada krama yang datang atau tangkil memohon keturunan karena bertahun-tahun belum dikaruniai anak, biasanya akan dianugrahi.

Pemangku Ngurah Darma didampingi I Gusti Ngurah Darma Putra Mangku Prajapati di Pura tersempat, Rabu (14/7) mengatakan memang ada beberapa krama yang sempat tangkil tujuannya memohon keturunan ternyata berhasil dianugrahi anak. Namun, ia menegaskan hal itu juga tergantung dari keyakinan harus dipegang teguh akan anugrah yang akan diturunkan oleh beliau tersebut.

"Dari sepengetahuan saya, memang telah ada beberapa krama yang bertahun-tahun belum memiliki keturunan sempat datang maturan khusus memohon agar segera memiliki keturunan (anak) bisa terwujud. Sempat datang dari beberapa daerah bahkan, dari luar Bali juga sempat datang khususnya dari paguyuban-paguyuban," katanya.

Ia menekankan bahwa apa yang telah diyakini dengan niat bersih (Suci) pasti akan mampu diujudkan dengan baik juga."Ya, harus yakin juga bahwasanya apa yang diharapkan akan mampu diwujudkan tentu tetap dengan memohon pentunjuk Ida Sane melingga melinggih ring Pura puniki," ucapnya.

Ia menjelaskan bagi krama yang berniat tangkil biasanya membawa haturan berupa Pejati. Sedangkan bagi yang telah sempat tangkil sebelumnya bisa membawa canang saja.

"Tentu bhakti terpenting merarapan antuk kayun, tidak ada paksaan bagi krama dalam menghaturkan bhakti ke hadapan Ida sane melingga melinggih ring driki. Tentu sebelum tangkil krama harus diringi oleh Pemangku untuk menghaturkan bhakti serta krama melakukan pengelukatan terlebih dahulu di pancoran yang berada di bawah pura," paparnya.

Pemangku juga menyebut hari baik dalam menghaturkan bhakti krama sebaiknya pada rahinan-rahinan Bali. "Seperti rahinan Kajeng Kliwon dan Purnama, semua tergantung dari waktu luang dimiliki para krama untuk menghaturkan bhaktinya," ucapnya.

Menurutnya, tidak ada pantangan bagi krama, tetapi tentu tetap berpegang teguh pada tujuan suci. Selain memohon keturunan, Mangku Darma Putra juga menyebut krama datang ke Pura untuk memohon kesembuhan karena sempat mengalami kelinglungan, juga ada yang memohon taksu balian. Hal ini yang mejadikan Pura Dalem Meranggi memiliki ciri khas berbeda dari pura-pura lain di Bali.

Hal tersebut, kata dia, ditunjukkan dari adanya Geguat Sungsang yakni gambar di pelinggih serta adanya Merangi Sengi yakni palungan yang terdapat di salah satu pelinggih yang digambarkan adanya tempat atau genah ngelungsur atau memohon tamba (obat).

Editor: Robby Patria

Reporter: Kontributor Badung



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabadung.id di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Badung.
Ikuti kami